Anak-anak dapat bereaksi dengan berbagai cara terhadap rencana perceraian orangtuanya. Beberapa anak dapat menjadi sangat sedih, menunjukkan gejala-gejala depresi, dan bahkan mengalami kesulitan tidur. tingkat kecemasan mereka menjadi sangat tinggi karena mereka mengalami perasaan “diabaikan” atau “ditinggalkan” oleh orangtua mereka. Beberapa situasi perceraian bahkan dapat membuat anak-anak merasa sangat kesepian, yang biasanya terjadi karena salah satu orang tua mungkin tidak hadir dalam kehidupan mereka untuk waktu yang lama.
Terlepas dari situasi yang mungkin terjadi, efek perceraian biasanya mempengaruhi anak-anak dalam berbagai macam cara. Beberapa anak mungkin terkena efek psikologis perceraian yang bersifat traumatis untuk jangka panjang, sementara yang lainnya mungkin merasakan rasa sakit emosional untuk waktu yang singkat, namun kemudian belajar untuk mengatasinya, dan bahkan mungkin melupakannya. Tentu saja hal-hal tersebut tergantung dari seberapa baik orangtua menangani situasi yang sedang mereka hadapi.
Berikut ini adalah 5 efek perceraian pada anak yang biasanya terjadi:
- Anak-anak merasa bahwa mereka tidak dicintai lagi oleh orang tua mereka dan merasa sedih dan terabaikan.
- Setelah mereka mengerti bahwa mereka tidak bisa mendapatkan orang tua mereka kembali bersama, mereka merasa tidak berdaya.
- Meskipun anak tidak dapat menampilkan tanda-tanda kemarahan, banyak dari yang sebenarnya mereka merasa marah secara psikologis.
- Sering sekali anak merasa bahwa perceraian orang tua mereka adalah kesalahan mereka, mereka percaya bahwa itu adalah karena sesuatu yang mereka katakan atau lakukan yang mengakibatkan orang tua mereka bercerai.
- Mereka juga merasa bersalah dan tidak setia karena mereka harus memilih untuk ikut salah satu dari orang tua mereka dan meninggalkan yang lain.
Sering ada kesalahpahaman umum tentang ketahanan alami anak-anak dan kemampuan mereka untuk mengatasi perceraian tanpa mempengaruhi kehidupan mereka. Padahal sebenarnya dampak perceraian pada anak cukup besar dalam kehidupannya. kebanyakan anak membutuhkan orang untuk mendukung mereka serta sistem dukungan yang baik untuk membantu mereka menghadapi dan mengatasi perubahan-perubahan yang akan terjadi pada diri mereka di masa yang akan datang, khususnya selama masa transisi dan tumbuh dewasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar